Strategydesk – Rupiah berhasil rebound hari ini menyusul kejatuhan dollar dan hasil penjualan Surat Utang Negara (SUN) yang berhasil menekan yield. RupiahDollar melemah akibat berita mengenai komentar Presiden Obama soal mata uang AS itu. Bloomberg kemarin memberitakan bahwa Presiden Obama mengatakan penguatan dollar menjadi masalah. Hal itu disampaikan dalam pertemuan G7. Obama sendiri kemudian membantah hal itu, dengan mengatakan ia tidak pernah berkomentar mengenai pergerakan nilai tukar dollar atau mata uang lain. Namun, perlu dicatat bahwa dollar masih didukung oleh prospek kebijakan moneter the Fed. Hasil polling Reuters yang dilakukan setelah data payroll kemarin, dengan pertumbuhan 280 ribu, menunjukkan bank top Wall street memperkirakan the Fed mulai menaikkan rate pada September, kemudian dilakukan lagi sebelum akhir tahun. Penguatan rupiah juga terjadi berkat aksi beli SUN di pasar sekunder, yang berhasil menekan yield ke 8,583% dari 8,725%. Namun, penguatan rupiah sulit bertahan lama tanpa didukung perbaikan fundamental. Wakil Presiden Jusuf Kala mengakui kondisi ekonomi RI kurang menggembirakan dan diperlukan waktu untuk memperbaikinya. Berdasarkan data bloomberg, rupiah menguat 0,58% ke Rp13.308 per dollar, setelah bergerak dalam kisaran Rp13.300-13.391. Untuk besok, rupiah diperkirakan bergerak dalam range Rp13.250-13350.
Posted by mawool at June 10, 2015, 6:07 am
Comment by mawool at June 10, 2015, 7:10 am
waw